ESR meter adalah semacam ohm-meter yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya “resistansi” dari elco. Perbedaannya ohm-meter menggunakan arus DC (arus searah) untuk menggerakkan meter, sedangkan ESR meter menggunakan AC (arus bolak-balik) frekwensi 150Khz. Sebagaimana posting sebelumnya, idealnya sebuah elco itu nilai ESR-nya adalah nol. Akan tetapi dalam prakteknya tidak mungkin. Hanya elco dengan kualitas bagus yang nilainya 10uF keatas yang memiliki nilai ESR mendekati nol.
Elco memiliki prinsip kerja dapat “diisi dan dibuang” muatan listriknya secara berulang. Dengan demikian ESR elco akan dilalui arus pengisian-pembuangan ini secara berulang-ulang sesuai dengan frekuensi kerja sirkuit. ESR identik dengan resistor. Resistor jika dilewati arus akan menimbulkan panas sesuai dengan besarnya kuat arus yang melewatinya dan sesuai besarnya nilai resistansinya. Begitu pula ESR elco, makin besar nilai ESR, makin besar panas yang timbul didalam elco, dan makin tinggi frekuensi elco makin besar pula panas yang ditimbulkan. Panas ini lama-kelamaan dapat menyebabkan cairan elektrolit dalam elco menguap menjadi gas dan merembes keluar. Hal ini mengakibatkan penurunan kinerja elco. Pada kasus-kasus tertentu, panas yang berlebihan dapat membuat elco meledak.
Pada sirkuit yang bekerja di frekuensi tinggi, elco seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekuensi tinggi. Jika nilai ESR elco berubah menjadi besar maka resistansi elco tidak lagi nol, dan jika nilainya resistansi elco berubah cukup besar maka dapat membuat cara kerja sirkuit menjadi kacau.
Berdasarkan pengalaman guru kami, Pak Guru Marsono TV, penggunaan ESR Meter dapat mempersingkat lama pengerjaan service. Satu contoh pengalaman dari Pak Guru Marsono, yaitu menggunakan ESR meter untuk mereparasi televisi model lama, pertama kali yang dilakukan adalah :
Kedua hal tersebut ternyata dapat menghilangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dan sulit dilacak, sehingga penggunaan ESR meter dapat mempersingkat waktu service baik itu TV, Monitor, ataupun perangkat elektronik lainnya.
Mengenai cara membuat ESR Meter, akan Kang Eko bahas di posting berikutnya.
Semoga bermanfaat.
sumber : marsonotv.blogspot.com
Mengapa nilai ESR elco bisa berubah menjadi lebih besar ?
- Nilai ESR elco bisa berubah dikarenakan faktor kualitas sambungan komponen di dalam elco yang kurang baik. Hal ini dapat dijumpai pada elco baru maupun elco lama.
- Nilai ESR elco bisa berubah dikarenakan cairan elektrolit dalam elco yang kering karena menguap atau bocor. Hal ini dapat dijumpai pada elco lama.
Apa akibat jika nilai ESR elco berubah menjadi lebih besar ?
Elco memiliki prinsip kerja dapat “diisi dan dibuang” muatan listriknya secara berulang. Dengan demikian ESR elco akan dilalui arus pengisian-pembuangan ini secara berulang-ulang sesuai dengan frekuensi kerja sirkuit. ESR identik dengan resistor. Resistor jika dilewati arus akan menimbulkan panas sesuai dengan besarnya kuat arus yang melewatinya dan sesuai besarnya nilai resistansinya. Begitu pula ESR elco, makin besar nilai ESR, makin besar panas yang timbul didalam elco, dan makin tinggi frekuensi elco makin besar pula panas yang ditimbulkan. Panas ini lama-kelamaan dapat menyebabkan cairan elektrolit dalam elco menguap menjadi gas dan merembes keluar. Hal ini mengakibatkan penurunan kinerja elco. Pada kasus-kasus tertentu, panas yang berlebihan dapat membuat elco meledak.
Pada sirkuit yang bekerja di frekuensi tinggi, elco seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekuensi tinggi. Jika nilai ESR elco berubah menjadi besar maka resistansi elco tidak lagi nol, dan jika nilainya resistansi elco berubah cukup besar maka dapat membuat cara kerja sirkuit menjadi kacau.
Berdasarkan pengalaman guru kami, Pak Guru Marsono TV, penggunaan ESR Meter dapat mempersingkat lama pengerjaan service. Satu contoh pengalaman dari Pak Guru Marsono, yaitu menggunakan ESR meter untuk mereparasi televisi model lama, pertama kali yang dilakukan adalah :
- Memeriksa semua elko dengan ESR-meter pada bagian SMPS (power suply), Horisontal dan Vertikal dan langsung mengganti jika ada elco yang nilai ESR-nya bermasalah.
- Memeriksa secara visual (dengan kaca pembesar kalau perlu) solderan-solderan pada bagian SMPS (power suply), Horisontal output, Vertikal Output, dan pcb CRT soket dan melakukan solder ulang jika ada solderan yang retak
Kedua hal tersebut ternyata dapat menghilangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dan sulit dilacak, sehingga penggunaan ESR meter dapat mempersingkat waktu service baik itu TV, Monitor, ataupun perangkat elektronik lainnya.
Mengenai cara membuat ESR Meter, akan Kang Eko bahas di posting berikutnya.
Semoga bermanfaat.
sumber : marsonotv.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar