Kali ini Kang Eko akan membahas tentang Cara Membuat ESR Meter sesuai dengan janji Kang Eko di posting sebelumnya. Skema ini Kang Eko dapatkan dari marsonotv.blogspot.com. Dan sumber utamanya adalah di http://www.members.shaw.ca/swstuff/esrmeter.html.
Skema ESR Meter ini adalah yang paling murah dan mudah untuk di buat dengan hasil yang cukup memuaskan.
ESR Meter ini sebenarnya prinsip kerjanya tidah jauh berbeda dengan ohm-meter. Bedanya kalau ohm-meter menggunakan arus DC, maka ESR-meter menggunakan arus AC dengan frekuensi 150Khz.
Bagian-bagian penyusun ESR meter yang akan kita buat :
Jika TP1/TP2 dishort maka meter harus dapat dikalibrasi agar menyimpang penuh dengan cara adjust VR
Jika hasilnya meter tidak dapat menyimpang penuh maka kecilkan nilai R12 (R-emitor)
Untuk cek elko dengan nilai diatas 10uF biasanya jarum akan menyimpang penuh (seperti Ohm-meter)
Untuk cek elko dengan nilai kecil kurang dari 10uF biasanya jarum tidak dapat mencapai nol (nol kurang sedikit). Karena itu carilah contoh-contoh elko yang masih bagus sebagai referensi besarnya penyimpangan jarum meter.
Bagaimana untuk menentukan nilai skalanya , untuk mengukur nilai ESR tiap-tiap elco ?
Cari elco-elco dengan kualitas bagus. Bisa diperoleh dari elco bekas dari eks pcb mesin merk Jepang, misalnya dengan nilai 1uF, 5uF, 10uF, 47uF. Ukur masing-masing dengan ESR-meter. Hasil pengukuran dapat dipakai sebagai skala untuk referensi elco yang bagus. Kalau elco yang dicek penyimpangannya kurang dari skala referensi berarti ESR elko bersangkutan telah berubah menjadi besar.
Untuk ESR Meter yang kita buat ini, sebagai referensi nol bukan penyimpangan penuh. Tetapi angka nol hitam pada VU-meter. Dengan cara ini elco yang bagus dgn nilai 10uF keatas biasanya hampir mendekati angka nol (hitam). Untuk elco nilai kecil yang bagus penyimpangan biasanya antara angka nol dan angka satu.
Bagaimana jika jarum meter tidak dapat menyimpang hingga full (seperti nol pada ohm-meter) ?
Coba kecilkan nilai resistor pada transistor menjadi 82 ohm.
Coba shortkan dulu TP1 dgn TP2. Kemudian sentuh-sentuh dgn probe avo-meter pada input-bufer. Apakah meter dapat bergerak-gerak? Jika meter dapat gerak kemungkinan osilator belum kerja. Kalau meter tidak gerak sama sekali berarti sirkit antara bufer hingga meter ada yang problem.
Sabar dan cek lebih teliti, mungkin ada salah sambung atau nilai part yang salah pasang.
Seri IC nya sulit didapatkan ! Apa Penggantinya ?
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari http://www.datasheet4u/ persamaan (cross-reference) 74HC14N adalah SN74HC14N dan MM74HC14N
IC seri HD74LS14P juga dapat digunakan dan sudah sering berhasil menggunakan IC seri tersebut.
Selamat mencoba !
sumber : marsonotv.blogspot.com
Skema ESR Meter ini adalah yang paling murah dan mudah untuk di buat dengan hasil yang cukup memuaskan.
ESR Meter ini sebenarnya prinsip kerjanya tidah jauh berbeda dengan ohm-meter. Bedanya kalau ohm-meter menggunakan arus DC, maka ESR-meter menggunakan arus AC dengan frekuensi 150Khz.
Skema ESR silahkan klik gambar dibawah ini untuk memperbesar.
Bagian-bagian penyusun ESR meter yang akan kita buat :
- Osilator pembangkit frekuensi sekitar 150Khz menggunakan sebuah sirkit Schmit triger
- Bufer atau penguat arus yang terdiri dar beberapa sirkuit Schmit triger yang diparalel.
- Transistor penguat frekwensi 150Khz
- Sirkuit diode bridge sebagai penyearah frekuensi 150Khz
- Analog meter
Yang perlu anda perhatikan dalam proses pembuatan ESR Meter :
- Elco yang akan dicek dihubungkan dengan TP1/TP2
- VU-meter dihubungkan dengan TP3/TP4
- Sirkit hanya membutuhkan IC 74HC14N yang berisi 6 buah Schmit triger dan mudah diperoleh dipasaran. Berdasarkan pengalaman transistor dapat menggunakan 2SCC945 atau sejenisnya. Dan untuk meter dapat menggunakan VU meter.
- Sirkit ESR-meter ini dapat bekerja pada tegangan DC 2 hingga 6V. Tetapi jika tegangan terlalu rendah akan menyebabkan meter sulit menyimpang hingga penuh (seperti ohm-meter). Lebih baik gunakan suply 5V yang diperoleh dari sebuah regulator 7805 yang dapat diperoleh dari batery 9v atau dari AC adaptor.
- Untuk VR kalibrasi sebaiknya dipasang pada front panel seperti ohm-meter sehingga sewaktu-waktu dapat dikalibrasi ke nol.
- Dari sirkit diatas dapat ditambah sendiri switch on-off dan led indikator dengan tujuan kalau menggunakan batery tidak cepat habis.
- Elco yang dicek dapat dipasang bolak-balik. Diode D5 dan D6 digunakan sebagai sirkit discharge untuk pengaman jika elco yang dicek masih ada muatan.
- Kalau mau murah dan cepat gunakan pcb yang ada banyak lubang-lubangnya itu. Tetapi kalau mau rapi dapat membuat print sendiri – artinya harus tambah biaya dan waktu.
- Untuk box – dapat digunakan box hitam yang banyak dijual ditoko. Ukuran sesuaikan dengan VU-meter dan besarnya pcb.
Testing dan Kalibrasi ESR Meter.
Jika TP1/TP2 dishort maka meter harus dapat dikalibrasi agar menyimpang penuh dengan cara adjust VR
Jika hasilnya meter tidak dapat menyimpang penuh maka kecilkan nilai R12 (R-emitor)
Untuk cek elko dengan nilai diatas 10uF biasanya jarum akan menyimpang penuh (seperti Ohm-meter)
Untuk cek elko dengan nilai kecil kurang dari 10uF biasanya jarum tidak dapat mencapai nol (nol kurang sedikit). Karena itu carilah contoh-contoh elko yang masih bagus sebagai referensi besarnya penyimpangan jarum meter.
Bagaimana untuk menentukan nilai skalanya , untuk mengukur nilai ESR tiap-tiap elco ?
Cari elco-elco dengan kualitas bagus. Bisa diperoleh dari elco bekas dari eks pcb mesin merk Jepang, misalnya dengan nilai 1uF, 5uF, 10uF, 47uF. Ukur masing-masing dengan ESR-meter. Hasil pengukuran dapat dipakai sebagai skala untuk referensi elco yang bagus. Kalau elco yang dicek penyimpangannya kurang dari skala referensi berarti ESR elko bersangkutan telah berubah menjadi besar.
Untuk ESR Meter yang kita buat ini, sebagai referensi nol bukan penyimpangan penuh. Tetapi angka nol hitam pada VU-meter. Dengan cara ini elco yang bagus dgn nilai 10uF keatas biasanya hampir mendekati angka nol (hitam). Untuk elco nilai kecil yang bagus penyimpangan biasanya antara angka nol dan angka satu.
Coba kecilkan nilai resistor pada transistor menjadi 82 ohm.
Coba shortkan dulu TP1 dgn TP2. Kemudian sentuh-sentuh dgn probe avo-meter pada input-bufer. Apakah meter dapat bergerak-gerak? Jika meter dapat gerak kemungkinan osilator belum kerja. Kalau meter tidak gerak sama sekali berarti sirkit antara bufer hingga meter ada yang problem.
Sabar dan cek lebih teliti, mungkin ada salah sambung atau nilai part yang salah pasang.
Seri IC nya sulit didapatkan ! Apa Penggantinya ?
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari http://www.datasheet4u/ persamaan (cross-reference) 74HC14N adalah SN74HC14N dan MM74HC14N
IC seri HD74LS14P juga dapat digunakan dan sudah sering berhasil menggunakan IC seri tersebut.
Selamat mencoba !
sumber : marsonotv.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar